Sabtu, September 05, 2009

The Cullens Trip To Bogor part. 7 (end)

The Cullens Trip To Bogor 7 (end), ini part terpanjang (dan teraneh) diantara seri-seri sebelumnya. Siapin diri kalian untuk membacanya. hehe karena akan author buat 2 versi. yang ini versi yg pakai point of view beberapa pemeran, author mau coba2 dulu. hehe *dilempar sendal*

Sebelumnya author mau say thanks dulu ahhh…

Thanks To:
1. GOD, yg telah memberi saya akal dan pikiran sehingga mampu membuat ni FF. hehe
2. STEPHENIE MEYER, author hebat yg bikin aku termehek-mehek sama Twilight Saga.
3. TWILIGHT SAGA CAST, yg bikin aku susah tidur mikirin kalian. wekeke
4. MY FAMILY, yg telah memfasilitasi saya. (apaan sih?)
5. FRIENDS, yang telah mendukung saya.. I Love you, full *hugs*
6. READERS, yg mau menyempatkan waktu mereka yg berharga untuk baca FF saya yg makin geje ini. Thx bgt udah jadi pembaca setia…. Beribu terima kasih untuk kaliaaaaaan. *crying, hiks*
[Loh kok authornya jadi lebay gini?]



Di medan perang..
[theme song: Death Before Disco, Drugs dan Kiss The Rain by My Chemical Romance, diputar bergantian *promosi lagu baru*]
Pada saat berperang, author akan memakai Point Of View dari beberapa tokoh.


Edward POV:

Setelah Carlisle menyatakan bahwa kami tdk takut, seketika itu jg kami berperang. Yeah, aku menghadapi Caius, dia memiliki pisau admantiun yg keluar dr tangannya. Pertempuran kami berlangsung sengit. Dia tdk bisa menggapaiku karna aku membaca setiap gerakannya.
Ya inilah untungnya bisa membaca pikiran, kau jadi aman. Aku berusaha untuk menembus pertahanannya, oh tapi sangat sulit, terlalu beresiko jika aku terlalu dekat dgn Caius. Tapi kalau tdk mendekat, kpn menangnya?
Oh tidak, aku mendengar suara seorang vampire Bogor kesakitan, ya, Demetria namanya kalau aku tdk salah. Oh Felix menolingnya. TIDAK dgn begini Felix bisa dilukai jg oleh lawannya, salah satu The Fallen yg bernama Benjamin dan yeah benar saja, Felix dan Demetria skrg mengerang kesakitan, mereka terluka. Alec tdk memedulikan saudaranya, ia tetap berperang, tapi The Fallen dan klan Bogor kini menang jumlah. Apa yg harus ku lakukan? Aku tdk bisa memecah konsentrasiku. Oh baguslah, kudengar Aro dan Marcus sedikit terdesak.
Tapi Bella ikut mengerang. Ada apa dgn Bella? Aku pun memutar arah, berbalik menolong Bella yg sedang kesakitan. Tapi pisau Caius berhasil menggores tanganku. Aku tetap menyelamatkan Bella. Aku tak akan membiarkannya terluka. Tidak akan.

Aro POV:

Bagaimana ini? Aku tdk bisa melawan vampire besar ini, ia terlalu kuat. Marcus pun dalam posisi terdesak melawan vampire tinggi itu. Aku butuh bantuan untuk mengalihkan perhatian vampire ini. Kuliat klan depok sedang diatas angin, mereka hamper menang. Oh c’mon, salah satunya tolong aku dan Marcus.

Alice POV:

Sulit sekali mengalahkan The Fallen, Bella dan Felix terluka, pertempuran ini menjadi berat sebelah. 3 lawan 5, kami tidak mungkin menang, kecuali ada keajaiban. Oh Rosalie berhasil melumpuhkan Chelsea. Berita baik.
Tapi dimana Edward dan Bella? Oh no! Edward menjaga Bella dari Renata sekaligus menghindar dari serangan-serangan Caius. Itu tdk boleh terjadi. Kalau begini terus mereka bisa terluka. Aku harus mengalahkan heidi ini. Setelah itu aku akan menolong Edward dan Bella.

Bella POV:

Aku kesakitan, Renata membuat tulangku remuk. Ahh sakit sekali. Tapi Edward sekarang melindungiku. Ia menghalangi Renata menyentuhku sekaligus menghindar dr serangan pisau Caius. Sulit melihatnya. Aku takut Edward terluka, aku harus berdiri dan membantunya. Aku cinta dia. Aku tak ingin Edward terluka. Aku harus kuat!
Aku berhasil berdiri, aku melindungi Edward dgn perisaiku. Aku pun tersenyum. Dgn begini Renata dan Caius tdk bisa melukai kami berdua.

Carlisle POV:
Klan Bogor ini sangat sulit dikalahkan. Aku kalah jumlah karna Demi terluka. Aku tak bisa membiarkan Esme terluka. Aku akan mengalahkan 2 vampir sekaligus. Yeah, aku pasti bisa. YES, WE CAN! Tapi apa yg terjadi? Jane kelelahan, karna ia menghipnotis 4 vampir sekaligus. Ia bukan Romy Rafael yg bisa menghipnotis bbrp org sekaligus. Kali ini klan depok di atas angin, mereka melukai Jane. Aku dan Esme tdk sanggup menghadapi 4 vampir depok ini, mereka cukup tangguh. Haruskah kami menyerah? Kulihat Emmet dan Jasper belum melumpuhkan Aro dan Marcus meski Aro dan Marcus sdh tertatih-tatih. Aku bingung.

Jasper POV:

Aku sudah menyerangnya berkali-kali tapi dia blm juga lumpuh. Terbuat dari apa sebenarnya si Marcus ini? Aku sudah lelah menyerangnya. Dia masih kuat berdiri setelah menerima jutaan seranganku. Tendangan Marcus tadi cukup kuat mengenai dadaku. Tetapi pukulan bertubi-tubi ku mengenai segala punjuru tubuhnya tp ia masih kuat sekali.
Edward aman disana tp Carlisle dan esme terdesak. Alice ku pun kalah jumlah. Apa aku harus melepaskan marcus dan menolong Alice? Kurasa tidak, itu terlalu berbahaya. Tp aku tdk bisa diam saja melihat Alice dalam bahaya. Keluargaku terdesak. Aku tidak bisa melakukan apa-apa.

Rosalie POV:

Aku sudah melumpuhkan seorang The Fallen, tapi Renata masih mengincar Bella. Dan yg dilakukan Bella dan Edward itu bodoh sekali. Bagaimana bisa mereka sembunyi dalam perisai sementara keluarganya sdg terdesak. Aku akan memarahinya jika kami menang nanti.
Tapi apakah mungkin kami bisa menang jika keadaannya begini terus? Lihat saja, Emmet dan Jasper kewalahan, Carlisle dan Esme sulit mengalahkan 4 vampir sekaligus, aku, Alice dan Alec pun harus mengalahkan 4 vampir tangguh yang terbiasa berperang. Dan yg dilakukan Bella dan Edward lah yg paling bodoh. Tidak berguna. Aku kesal.
Aku tetap melakukan serangan bertubi-tubi terhadap Tanya, tp Tanya selalu saja berhasil menghindar dan satu serangannya berhasil menggores kaki kiriku. Aku kesakitan. Seseorang, tolong aku!

Alec POV:

Ayah dan saudara perempuanku terluka, Ibu ku kelelahan. Apa aku harus menolong mereka dan membawa mereka ke tempat yg aman terlebih dahulu? Tapi aku harus membunuh Benjamin dulu, ia telah melukai ayahku dan ia harus membayarnya. Dan 2 vampir depok itu aku jg akan membunuhnya, mereka melukai ibu dan adikku. Aku tdk bisa hanya melawan satu vampire bodoh ini. Tapi segalanya terasa sulit untukku. Keadaanku sendiri terdesak. Benjamin berhasil memukul rahangku dan akupun terlempar beberapa meter. Aku menjerit tapi aku berdiri lg dan berhasil menendang wajah Benjamin sehingga ia jatuh tersungkur. Hatiku senang sekali.

Esme POV:

Aku dan Carlisle tdk bisa begini terus. Vampire 2 n 3 terus menyerangku dr berbagai arah. Aku berhasil menangkis salah satu diantaranya dan menghindari serangan satu lg. Tp Carlisle melawan 1 n 4. Bukan Carlisle yg diserang, tp Ia yg menyerang. Ia terlihat seperti menari-nari, ya, tarian mematikan. Ia berhasil mematahkan lengan vampire 4 dan menendang dada vampire 1. Setelah itu dia berbalik dan menghampiriku, ia melirikku sebentar dan kami berjuan sekuat tenaga melumpuhkan 2 dan 3. Bersamanya, aku akan berusaha.

Caius POV:

Apakah ini perisai? Aku tdk dapat menghabisi pasangan ini, menyentuhnya saja aku tdk bisa. Padahal aku bersama Renata tp pisauku benar2 tdk bisa melewati perisai ini. Aduh mana badanku sakit sekali terkena pukulan2 lelaki ini, tapi setidaknya aku berhasil menggores tubuhnya.


Saat The Cullens sedang terdesak….

NS: HENTIKAN! AKU MEMBAWA SANDERA!
A7X: Tolong kami, kami tdk tahu apa2.
AR: A7X?
MS: Lepaskan aku..
NS: kalau kalian tdk menghentikan pertarungan, aku akan membunuh mereka semua.
MR n CU: *mengangkat tangannya*
AR: Tlg jgn sakiti mereka.
JC: Kalian bertiga harus menghentikan peperangan ini dulu.
MR:Baiklah, Aku menyerah. Tp jgn sakiti A7X. *Marcus menyerahkan tangannya dan Jasper memitingnya*
CU: Hey laki2 dlm perisai, aku jg menyerah. *Edward pun keluar dr perisai dan memiting Caius*
AR: Baiklah. *mengulurkan tangan kpd emmet, emmet ‘menyambutnya’ dgn senang hati*
The Fallen: *Bengong*
Klan Depok: *mangap*
AR: Pasukan The Fallen, mari kita hentikan saja pertempuran ini. Mereka menyandera A7X, kita tdk blh membiarkan A7X, idola kita terluka. *Aro terlihat sedih saat melirik kea rah A7X*
MR: A7X, maafkan kebodohan kami yg telah menyusahkan n melibatkan kalian. Kami fas beratmu.
A7X: [dlm hati: mimpi apa ya gw, sampe2 para vampire ini ngefans sama A7X. hiks jd terharu*]
CU: klan Depok, sebaiknya pulang saja, kalian tdk perlu terlibat.
Klan Depok: Baiklah. *mereka pun pulang ke Depok*
Renata: Lepaskan Aro, Marcus dan Caius.
EM: Enak saja….
Benjamin: Iya tlg lepaskan, kami tdk akan macam2.
AL: Ed, Em, Jas lepaskan saja tdk apa2. mereka bertiga tdk akan berbuat buruk.
EC: Hmm… oke kalo itu menurutmu.
*melepaskan pitingan*

A7X dan the Fallen termasuk 3 bosnya pun berpelukan, ternyata A7X terharu memiliki fans2 yg bukan manusia, tp vampire. A7X menasihati The Fallen. Setelah itu The Fallen berjanji tdk akan punya pikiran jahat lg. The Fallen pun berencana pulang kampung ke Cina setelah ini karena A7X berjanji akan konser di Cina setelah ini semua selesai. Ohya, A7X menyimpan rahasia ttg vampire ini sampai akhir hayat mereka. Pengalaman ini adalah pengalaman yg tak terlupakan bagi mereka.

The Cullens pun pulang ke Forks dan tetap keep in touch dgn klan bogor lewat facebook. Hehehe


End. Tamat.

Happy Ending! Ga perlu perang lama2, kalo bisa di buat akur, knp nggak? Hehehe *apaan sih? Author geje*

Akhirnya ni FF selesai juga. Legaaa

Comment yg banyak yaaaa!!! Kan episod terakhir nih.
Maaf kalo krg seru. :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar