Jun Pyo POV
Apa yang dia lakukan ini? Bukankah itu tehnik yg dipakai oleh Kobe Bryant kemarin? Sungguh tak menyangka ia bisa melalukannya. Dgn kemampuannya, pasti ia masuk tim inti. Tp itu artinya salah satu dr kami akn dikeluarkan dr tim inti. Tentu saja bukan aku yg dikeluarkan. Hmm aku dan amber paling jago dlm mencetak angka, woo hwan adalah penjaga yg tangguh. Dgn begini posisi yi jung dan ji hoo lah yg paling terancam. Oh lihat saja! Bahkan mereka berdua tdk dapat menghalau hee jin sama sekali. Memalukan.
“preeeeeeet” (bunyi peluit versi baru, ya kita kan bosen kalo ‘priit’ mulu :P) pelatih meniup peluitnya. “sudah berhentilah” katanya.
“wah hee jin kau lumayan jg. Ayo kita main 1 on 1!” seru amber bersemangat.
“YA! Amber aku ga diajak nih?” kataku nyamber aja, aku ingin melawan dia.
“araso, araso. Kau jg ikut main. Woo hwan sekalian biar pas 2 on 2.” atur amber.
“mwo? Iya aku main. Aku sama hee jin ya! Hehe” woo hwan menjawab seenaknya.
“aku mah sama siapa aja oke.. heheh” jawab hee jin santai.
Ji hoo nyambung aja, “aku ga ikutan yaaaa, capek.”
“haha emangnya siapa jg yg ngajakin kalian? :P” aku mencandai mereka, sedikit dalem sih, aku tau.
“dih tega…. Yasudahlah” sahut yi jung bete.
“eh kita hompimpa yuk” kata amber.
Kami berempat segera berseru, “HOMPIMPA ALAHIUM GAMBRENG”
“mbah suman pake baju rombeng, hihihihihi” tiba2 amber dan krystal nyamber aja kaya gledek sambil cekakakan bayangin mbah soo man pake baju rombeng. Ah lupakan.
Hee Jin POV
Kami berempat pun main basket bersama. Aku setim sama woo hwan dan amber sama jun pyo. Woo hwan bagian menjaga ring supaya ga kebobolan, sementara aku yg menyerang. Aku kan pemain tengah yg handal buat melakukan tembakan 3 angka, hohoho *bangga* eits! Amber berhasil merebut bola dr tanganku, wah cepat sekali pergerakannya. Pluk! Masuk deh tu bola. Akhirnya pertandingan selesai, aku dan hwan menang, kok bisa? Ya iyalah, tim amber kan penyerang semua jd ga ada yg jaga ring, aku leluasa, hihi.
“yeeee menang! Toast dulu dong.” Seruku happy.
“wah ga nyangka kita bias menang. Pdhl kan km nyerang sendirian hehe hebat kamu!” sahut hwan.
“aniyo. Itu karma kerjasama tim.” Kataku.
Woo Hwan POV
Ah indahnya hidup ini. Senang sekali bisa satu tim dgn hee jin. Kami kerja sama dgn sangat baik. Kalo gini terus aku pasti semangat latihan basket :D sayang sekarang udah waktunya pulang. Berat rasanya berpisah dgn hee jin. Agak lebay ya aku hehe, tp drtd aku selalu memikirkan dia, apa ini yg dinamakan ‘love @ the 1st sight?’, who knows? Hehe
“guys, pelatih, kami duluan ya…” seru amber.
“mari semuanya, konbanwa” tambah krystal. Tapi tunggu, konbanwa itu bahasa apa? Haduuuuh
“hee jin-ah” deg! Jantungku lgs berdebar2 mendengar nama itu. Ya, jun pyo menyapa hee jin. “rumahmu dimana?” katanya lagi.
“kearah selatan. Waeyo?” jawab hee jin.
“rumah amber dan krystal kan ke arah barat. Kau bareng aku aja. Aku ambil mobil dulu.” Jun pyo pergi ke parkiran. Hey! Mana bisa begini, aku kan juga ingin pulang bersamanya. Aishhh
Hee Jin POV
Saat jun pyo pergi mengambil mobil, amber dan krys langsung pergi tanpa menoleh padaku, mengucap annyeong pun tidak. Ah mobil jun pyo datang. Akupun diantar sampai depan rumahku.
Keesokan harinya..
Aku akan memasuki ruang kelas beberapa langkah lg. tiba-tiba..
“hee jin-ah, temani aku ke kantin yuk laper nih” seru jun pyo sambil memegang pundakku. Aku pun menoleh.
“mwo? Emangnya ga ada tman yg lain?” jawabku asal.
“ada lah, tp aku maunya sama kamu, ayo ah~!” jun pyo menggandengku dan menuju kantin.
“pyonnie! Mau kemana?” aku mendengar suara amber. Ya dia yg memanggil kami. Dia baru datang.
Jun pyo meyeretku ke kantin, aku pun hanya sempat menoleh dan tersenyum sedikit pd amber. Kulihat amber membuang muka dan memasuki kelas.
Di kantin, kami makan sandwich dan jun pyo memperkenalkanku pada teman2nya. Aku baru tau kalo jun pyo adalah sunbae ku. Hehe dia menyuruhku untuk memanggilnya ‘oppa’. Bel pun berbunyi, kami menuju kelas masing2.
Selama di kelas, amber dan krystal tdk bicara padaku. Jgnkan bicara, menoleh pun tidak. Jadilah aku seharian ini ngobrol sama woo hwan terus. Sebenarnya ada apa ya sama mreka berdua? Ah, nevermind.
After School (after school) after school (after school) let’s go home (after school).
Aku keluar kelas buru2, aku ingin mencegat amber dan krys. Aku ingin bicara pd mereka.
“krystal!” seruku pd krys, ia keluar kelas lebih dahulu.
“hey, sedang apa kamu disini? Tdk pulangkah? Jawab krystal ramah.
“aku nungguin kamu sama amber. Mana amber?” tanyaku.
“oh. Dia.. mmm. Dia…. Eh aku pulang dulu ya. Bye!” kata krystal tergagap. Iya langsung ngacir gitu aja.
Kulihat amber menunggu krys diujung koridor sana. Hmmmm tiba2 pipiku basah.
Jun Pyo POV
Aku sedang berjalan menuju parkiran, tentu saja harus melewati koridor yg penuh junior ini. Seperti biasa, mereka menatapku dgn pandangan memuja. Ah, membuatku risih saja. Tp tunggu ada seorang gadis yg menangis. Aku menghampirinya dan menepuk pundaknya.
“kenapa menagis?” tanyaku.
“oppa?” serunya tak percaya saat menoleh dan melihatku. Aku pun kaget ternyata hee jin yg menangis. Aku tersenyum padanya.
“hee jin, gwenchana? Kamu ada masalah?” kataku lembut.
“ani. Aku gapapa kok oppa.” Katanya, sambil tetap menangis.
“ceritakan saja padaku, I’ll keep a secret kok.” Tawarku. Tp aku memang ingin tau apa yg membuatnya menangis seperti itu.
“gomawo oppa. Tp aku beneran ga kenapa2. hehe” ia mengangis sambil tersenyum padaku.
“kalo gitu jgn menangis lagi. Ayo ikut aku saja oppa akan traktir kamu makan masakan amerika. Kamu kangen makanan amerika kan? Hehe” aku mengajaknya.
“oppa” katanya, seperti ingin menolak, abisnya dia geleng2 gitu, psti mau noloak tawaranku kan?.
“ne. oppa ambil mobil dulu. Km tunggu di lobi ya. Jalga.” Aku pun mengambil mobilku.
Di mobil..
Kami bercerita banyak, ia sudah tdk menangis lg.
“oppa, sebenarnya aku mau cerita soal ini, tp ga enak. Takut.” Katanya dgn ekspresi yg menggelikan, childish tapi dewasa. (lah ini gimana sih? Childish ya childish, dewasa ya dewasa. Author ga punya pendirian!)
“kenapa takut. Aku kan oppamu. Hehe” godaku.
“amber dan krystal nyuekin aku dr kemarin. Aku gatau knp, aku sedih bgt.” Katanya. Wajahnya berubah dari biasa saja menjadi ekspresi horror, menyedihkan (author digetok)
“oh itu..” seruku. “kurasa aku tahu sebabnya……”
To Be continued.
Kira2 apa ya penyebabnya?
Hmmmm
Nantikan di Girls Before Flower Boys part.2
Mian kalo ceritanya makin geje. Jgn kapok baca fanfic ku ya.. hehe
Comment kalian sangat diharapkan, dan dimohon jgn menjadi silent readers. hehehe
Minggu, September 13, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar